Thank's For Your Visitor to Libas76ku.blogspot.com

Rabu, 09 Juni 2010

PENGANTAR SANDIWARA BONEKA

I.    PENDAHULUAN

a.1       Latar belakang Penulisan
Era modern ditandai dengan berbagai kemajuan, baik dalam bidang sain maupun dalam bidang teknologi. Kemajuan jaman acap kali membawa perubahan-perubahan terhadap nilai seni dan budaya suatu daerah atau negara, tak terkecuali Indonesia yang kaya akan budaya dan ragam kesenian yang mempunyai nilai historis yang tinggi.
Era globalisasi tak mungkin dapat terhindarkan, tinggal sikap kita bagaimana cara menyikapinya agar kita sebagai bangsa yang mempunyai adat ketimuran mampu mempertahankan nilai-nilai seni dan budaya yang selama ini kita jungjung tinggi dan pertahankan.

Kesenian-kesenian tradisonal yang ada pada setiap daerah di Indonesia kini semakin langka bahkan ada beberapa kesenian-kesenian yang punah. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan, ini merupakan tugas berat kita semua sebagai bangsa yang kaya akan seni budaya. Jika kita amati secara seksama kebudayaan-kebudayaan serta kesenian kita sekarang sudah banyak yang tersisihkan oleh gencarnya budaya barat yang sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang menginginkan musnahnya budaya ketimuran yang selama ini kita jungjung.
Salah satu seni budaya atau karakteristik daerah kita adalah seni bercerita atau lebih dikenal dengan istilah “Dongeng”, orang tua dulu sebelum anak-anaknya tidur suka memberikan nasihat melalui cerita atau dongeng-dongeng yang mampu memberikan nilai positif dalam membangun pola fikir dan perkembangan fsikologi anak. Mungkin kita masih ingat ketika masih kecil dulu, belum bisa tidur kalau belum ayah atau ibu belum mendongeng, tentunya kita masih ingat cerita sikancil, sikabayan, lutung kasarung dan lain sebagainya.  Akan tetapi kebiasaan-kebiasaan seperti itu sekarang hampir musnah dan jarang dilakukan oleh para orang tua.



b.1      Latar belakang Penciptaan Sandiwara Boneka
Atas dasar permasalahan tersebut diatas kelompok kami bermaksud memberikan sedikit solusi dan sentuhan baru untuk menyikapi masalah tersebut diatas semoga dapat bermanfaat bagi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya sekaligus mempertahankan seni budaya yang kini semakin terpuruk meski hanya dalam kapasitas dan ruang lingkup yang kecil.  Dalam hal ini penyusun akan membuat skenario atau suatu cerita dalam dunia binatang, dimana dalam cerita ini ada seekor harimau kecil yang takut kehilangan kasih sayang orang tuanya, sehingga dia tidak mau punya adik bayi, akan tetapi seiiring berjalannya waktu pada akhirnya di menginginkan adik bayi. Meskipun cerita ini bersifat fiktif akan tetapi diharapkan akan membawa nilai positif khususnya bagi anak-anak usia prasekolah dalam membangun mental yang baik untuk memasuki usia sekolah.

c.1. Tujuan Sandiwara Boneka
Disusunnya skenario Sandiwara Boneka ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah seni cerita dan drama, kami mengharapkan cerita dalam bentuk sandiwara boneka ini dapat membawa manfaat khusunya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi semua yang membacanya. Terutama bagi kaum ibu yang harus mempunyai keahlian dalam mendongeng, agar anak-anak kelak menjadi tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas serta berkualitas.

II.    SINOPSIS
Disusunnya pengantar Sandiwara Boneka ini diharapkan akan menambah khazanah seni budaya yang ada, khususnya dalam seni bercerita atau lebih dikenal dengan istilah “Dongeng” yang kian hari kurang diminati oleh generasi muda. Meskipun sandiwara boneka ini diciptakan dengan segala keterbatasan akan tetapi pesan moral yang ada dalam cerita ini mudah-mudahan bermanfaat dalam mendidik anak-anak melalui pendidikan seni cerita seperti ini. Dalam penyusunan pengantar sandiwara boneka ini, terkandung tujuan yaitu :
2.1    Tujuan Umum
Tujuan disusunnya pengantar Sandiwara Boneka ini adalah untuk mempertahankan seni budaya kita khususnya dalam seni bercerita dan diharapakan seni bercerita ini bisa terus dipertahankan  sehingga generasi yang akan datang masih bisa menikmatinya.

2.2    Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya pengantar sndiwara boneka ini adalah dalam rangka memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Seni Cerita dan Drama yang dibimbing langsung oleh Bapak Fendy dan dimaksudakan agar para mahasiswa dapat memahami dengan baik serta bisa mendalami mata kuliah tersebut sehingga pada akhirnya dapat berperan aktif dalam upaya mempertahankan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya seni bercerita.

III. JUDUL SANDIWARA BONEKA
Sandiwara Boneka  ini kami beri Judul “ Harimau Cilik Tak Mau Punya Adik Bayi”

IV. TEMA SANDIWARA BONEKA
Sandiwara Boneka ini bertemakan “ada anak se-ekor harimau yang tidak mau mempunyai adik bayi karena takut kehilangan kasih sayang dari orang tuanya”

V. SUMBER CERITA
Sandiwara Boneka ini bersumber dari buku-buku cerita yang mengisahkan cerita dunia Binatang

VI. JENIS CERITA
    Jenis cerita ini adalah Sandiwara Boneka


VII. IDE CERITA SANDIWARA BONEKA
Ide dasar penyusunan sandiwara boneka ini adalah memperhatikan tingkah laku se-ekor anak harimau yang ada dalam buku cerita penuh dengan kelucuan.


VIII. PROPERTI
Dalam pementasan sandiwara boneka ini menggunakan properti sebagai berikut :
1. Boneka harimau cilik dan Ibu Harimau terbuat dari kaos kaki berwarna belang-belang
2. Boneka Gajah cilik dan adik gajah terbuat dari kaos tangan berwarna putih
3. Boneka Panda cilik dan adik panda terbuat dari kaos kaki berwarna Coklat Krem
4. Boneka Monyet cilik dan adik monyet terbuat dari kaos kaki berwarna abu-abu tua.

IX. PENDUKUNG SANDIWARA BONEKA
    Pendukung Sandiwara Boneka ini adalah :
1.    Type Recorder
2.    Casset rekaman dialog sandiwara boneka
3.    Sound efek (Lagu Peterpen, Gita Gutawa, dan Afgan)
4.    Panggung Boneka terbuat dari kardus bekas kulkas yang dihiasi dengan kertas katon, schotlight dll.

X. SETTING
Dalam pementasan panggung sandiwara boneka ini menggunakan 2 setting yaitu :
1.    Setting Goa
2.    Setting Hutang



XI. NASKAH SANDIWARA BONEKA
Skenario yang penyusun sajikan dalam bentuk sandiwara boneka dimainkan oleh 5 (lima) orang, dengan masing – masing peran sebagai berikut :
1.    Puri Lestari     : Pembaca naskah Prolog dan Epilog
: Harimau Cilik
2.      Unengsih     : Berperan sebagai Ibu Harimau

2.    Siti Barokah : Berperan sebagai Gajah dan Gajah Cilik
3.    Nur Azizah     : Berperan sebagai Monyet dan monyet Cilik
4.    Pia Adawiyah : Berperan sebagai Panda dan Panda Cilik


HARIMAU CILIK, TAK MAU PUNYA ADIK BAYI
Pada suatu daerah disuatu hutan ada satu keluarga harimau yang hidup penuh dengan ketentraman dan kedamaian, mereka hidup saling menjaga dan saling mengasihi satu sama yang lainnya, tibalah suatu ketika waktu yang kurang menyenangkan bagi harimau cilik, ketika sang ibu mengabarkan bahwa dia akan punya adik bayi :

Ibu Harimau     : Nak’ senbentar lagi kami akan punya teman bermain dan tidak akan kesepian lagi!
Harimau Cilik : Punya teman bermain, maksud ibu akan ada kerabat yang akan tinggal bersama kita?
Ibu Harimau     : Bukan nak, tapi dalam waktu yang tidak lama lagi kamu akan punya ade bayi?
Harimau Cilik : Apa…? (Harimau cilik terperanjat dan kaget)
Ibu Harimau    : Iya, nak! Ade kamu akan menjadi teman bermain bagi kamu dan kamu harus menjaganya! (Ibu harimau tersenyum sambil menatap anaknya)
Harimau Cilik : Tidak, Tidaaak...! aku tidak mau punya adik bayi, aku Cuma mau main bersama teman-teman aku bukan pingin adik bayi! Ibu jahat ....!! (muka harimau cilik musam dan penuh amarah)
Ibu Harimau    : Ya, sudah kalu begitu, ibu Cuma bencanda kok!
Harimau Cilik : Betul bu..! Ibu Cuma becanda?
Ibu Harimau    : Iya nak! Masa ibu bohong!
Harimau Cilik : Kalau begitu, sekarang aku boleh main bersama teman-temanku bu...?
Ibu Harimau : Boleh nak! Tapi kamu mau main bersama siapa? (Tanya si ibu sambil menatap anaknya penuh dengan kasih sayang)
Harimau Cilik : Aku mau main dengan gajah, monyet, beruang dan Burung!
Ibu Harimau    : Ya sudah kalau begitu pergi sana, dan pulangnya jangan terlalu sore ya, kelihatannya langit hari ini  mendung, takut nanti kamu kehujanan dan sakit.
Harimau Cilik : Iya bu! Aku janji sebelum matahari tenggelam aku sudah ada dirumah
Ibu Harimau :  Ya, hati-hati  selamat jalan!
    (Harimau cilik pergi meninggalkan ibunya dan berjalan menuju teman-temannya yang ada didalam hutan sana, sementara Ibu harimau memandanginya sampai anaknya tidak kelihatan, sambil menarik nafas dalam-dalam diapun masuk ke dalam gua untuk beristirahat sambil menunggu anak dan suaminya pulang, sementara harimau cilik tiba, ditengah hutan dan menghampiri teman-temannya)
Harimau Cilik : Hai, gajah cilik apa kabar?
Gajah Cilik : Baik..bagaimana dengan kamu?
Harimau Cilik : Aku juga, baik-baik aja…..! maukah kamu bermain dengaku (Tanya harimau cilik sambil menatap gajah cilik penuh dengan rasa cemas)
Gajah cilik : Aduh…! Maaf harimau cilik, kayanya kali ini aku tidak bias bermain dengan kamu, soalnya aku sekarang lagi subuk!
Harimau Cilik : Sibuk…? Sibuk apa sih sehingga kamu tak mau bermain denganku?
Gajah Cilik : Aku lagi jagain ade kecilku dan lagi ngajarin dia menyemprotkan air kesungai (jawab gajah cilik sambil memperagakan gerkannya, dan adik bayinya menirukan apa yang dilakukan oleh kakaknya, sementara hariamau kecil memperhatikannya)
Harimau Cilik : Aku sih ga suka adik bayi, apalagi adik kamu bukannya menyemprotkan air kesungai malah menyemprotkan ketubuhnya sendiri, ih…! Aku sebel! Makanya aku engga kepengen punya adik bayi….
Gajah Cilik : Makanya aku mengajari dia, supaya dia bisa mandiri nantinya…!
Harimau cilik : Ya, sudah kalau begitu aku mau main ama monyet aja.., kali aja dia ga sibuk seperti kamu!
Gajah Cilik : Kalau itu maumu ya sudah pergi sana mumpung hari masih siang?
    (Harimau cilikpun pergi meninggalkan gajah cilik, sepanjang jalan dia ngedumel dan atas perilaku gajah cilik yang menolak ajakannya untuk bermain, tak tersa dia telah tiba di rumahnya monyet cilik)
Hariamau Cilik : Hai, sobat apa kabar..?
Monyet Cilik    : Eh, kamu harimau aku hari ini baik-baik saja bagaimana dengan kamu?
Harimau Cilik : Aku juga baik, dan aku mau mengajak kamu bermain dan berenang di danau sana, sudah lama kita tidak berenang, kamu maukan menemaniku berenang..?
Monyet Cilik : aku sih, mau-mau aja..! tapi kalau saat ini kayanya aku tidak bisa..!
Harimau Cilik : Kenapa Tidak Bisa....? (Tanya harimau cilik penuh dengan rasa heran)
Monyet Cilik : Aku sekarang lagi nungguin adik kecilku karena ibuku sedang tidak ada dirumah! Dan sekarang aku harus mengajarinya bagaimana caranya makan pisang..!
    (Monyet Cilik mendekati adik kecilnya dan mengambil dua buah pisang yang satunya dikasihkan kepada adik kecilnya dan yang satunya dipegang, lalu dia mengupas pisang memberikan contoh kepada adik kecilnya, tapi adik monyet bukannya mengupas malah dilempar ke muka siharimau, sambil garuk-garuk kepala)
Harimau Cilik : Aduh....! Payah aku dilempar oleh adik kamu, mukaku sampai belepotan begini, bagaimanasih, adik kamu nakal banget...?
Monyet Cilik    : Oh...! sori ya, emang dia suka begitu kalau bertemu teman yang baru yang belum dia kenal, sekali lagi aku minta maaf ya..?
Harimau Cilik : Ya, sudah kalau begitu aku lebih baik pergi aja dari sini, dari pada aku tar dilempar lagi muka aku bisa-bisa jadi rusak!
    (Harimau cilik bergegas meninggalkan monyet cilik yang sedang menjaga adik kecilnya, sepanjang jalan harimau cilik terus berkata dalam hatinya, ih aku sebel banget, tak terasa harimau cilik sudah sampai depan rumahnya)
Harimau Cilik : Bu, aku pulang!
Ibu Harimau    : Oh, Iya nak! (ibunya sangat senang melihat anaknya sudah kembali pulang)
Harimau Cilik : Iya bu, hari ini aku cape mau istirahat bu!
Ibu Harimau    : Emangnya kamu bermain dengan siapa?
Harimau Cilik : Tidak, tidak bermain ama siapa-siapa!
Ibu Harimau    : Lalu kamu cape kenapa?
Harimau Cilik : Aku cape hati bu, karena tidak ada teman-teman yang mau main denganku mereka sibuk mengurusi adik kecilnya!
Ibu Harimau    : Ya, sudah kalau begitu kamu istirahat aja.
Harimau Cilik : Ya, bu! (Jawab harimau )
(Harimau Cilik masuk kedalam goa meninggalkan ibunya yang tersenyum melihat kelakuan anaknya, tak terasa waktu terus berjalan tibalah keesokan harinya)
Ibu Harimau    : Nak, bangun hari sudah siang...!
Harimau Cilik : Iya, bu aku sudah bangun...!
Ibu Harimau    : Ya, sudah sarapan dulu sana ibu sudah siapin sarapan buat kamu nal!
    (Harimau cilikpun pergi kebelakang untuk menyantap sarapan pagi yang telah disiapin ibunya, sementara ibunya menunggu diluar sambil duduk santai)
Harimau Cilik    : Bu, aku sudah sarapan aku sekarang mau pamit, buat ketemu teman-teman aku!
Ibu Harimau    : Ya, sudah kalau begitu hati-hati dijalan ya!
    (Harimau cilikpun meninggalkan tempat tinggalnya dan menuju kedalam hutan, sepanjang jalan dia berkata dalam hatinya kemarin aku ketemu gajah, dia sibuk, ketemu monyet dia juga sibuk, hari ini aku ga mau menemui mereka lagi pasti mereka lagi sibuk mengurus adik-adik mereka menyebalkan, hari ini aku mau ketemu panda aja kali aja dia bisa diajak bermain dan bercanda ria, tak tersa perjalan harimau cilik sudah samapi ditempat panda.
Harimau Cilik : Hai...! Panda apa kabar hari ini?
Panda Cilik : Hari ini aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?
Harimau Cilik : Aku baik-baik saja, tapi hatiku sedang kesal banget!
Panda Cilik    : Kesal kenapa sih, coba ceritain kali aja aku bisa membantu kamu!
Harimau Cilik : Begini, aku kemarin kerumah gajah dia sedang sibuk mengajari adik kecilnya dan tak mau bermain denganku, lalul aku ke rumah monyet eh, dia juga sama lagi ngajari adiknya makan buah pisang, gimana aku tidak sebal coba..! aku kesini mau mengajak kamu bermain, bagaimana maukan menemani aku bermain?
    (Panda Cilik diam sejenak sambil mengerutkan kepalanya lalu menjawab)
Panda Cilik    : Aku mau bermain dengan kamu tapi kalau ibuku sudah datang mencari makanan kalau sekarang aku harus menyuapi adik kecilku yang baru dilahirkan, jadi kalau sekarang aku tidak bisa, maaf ya harimau kamu jangan marah?
    (Panda Cilik mengambil makanan dan menyuapi adik kecilnya, sementara harimau memandanginya dengan penuh kecewa karena sudah beberapa kali ajakannya ditolak oleh teman-temannya, Panda Cilik terus menyuapi adik kecilnya sampai-sampai ia muntah dan mengenaik muka harimau cilik, harimau cilik menahan rasa kecewa dan amarah yang membara)
Harimau cilik  : Aduh, gimana ini muka aku kena muntah ade kamu, mana bau lagi! Ih....menjijikan sekali.
Panda Cilik    : Aduh...! maaf ya harimau ade kecilku telah membuat kamu seperti ini, sini biar aku bersihin (Panda cilik mendekati harimau cilik lalu menyeka wajah si harimau dengan selembar daun kering)
Harimau Cilik : ya kalau begitu aku sekarang lebih baik pulang aja!
Panda Cilik    : Ya selamat jalan!
    (Harimau Cilik tak menjawab, hatinya sangat kecewa yang sangat besar karena semua teman-temannya tidak mau diajak bermain bersama, tanpa sepatah kata yang terucap dari bibirnya harimau cilik meninggalkan panda yang sedang asyik bermain dengan adiknya, sepanjang perjalanan pulang harimau cilik berfikir dan berkata dalam hatinya, mungkin ada benarnya ya, apa yang dikatakan mereka, mungkin kalau aku punya adik kecil mungkin aku tak usah jauh-jauh bermain keluar rumah, sambil terus berjalan dia berfikir merenungkan kata-kata yang diucapkan teman-temannya, dalam hatinya “aku lihat mereka senang punya adik kecil sehingga teman sendiripun tak dihiraukannya, kalau begitu aku juga harus seperti mereka punya adik bayi dan bermain-main bersamanya”, tak terasa harimau cilik sudah sampai di depan goa tempat dia dan ibunya tingga)
Ibu Harimau    : Selamat datang nak! Gimana mainnya hari ini menyenangkan?
Harimau Cilik : Tidak bu, semua teman-teman aku lagi pada sibuk ngurusin adik kecilnya jadi tak ada satupun yang mau diajak bermain, aku kecewa bu..?
Ibu Harimau    : Sabar ya nak! Nanti juga mereka pasti mau bermain lagi dengan kamu..!
Harimau Cilik : Tidak bu, sebaiknya aku juga seperti mereka bu!
Ibu Harimau    : Apa..? Maksud kamu apa nak?
Harimau Cilik : Maksudku, aku pingin punya adik kecil seperti mereka bu!
    (Ibu harimau terperangah kaget bercampur gembira, lalu dia bertanya)
Ibu Harimau    : Kamu serius nak.. ingin punya adik kecil..?
Harimau Cilik : Iya bu serius! aku tak ingin lagi kesepian dan aku ingin bahagia seperti mereka!
Ibu Harimau    : Syukurlah kalau begitu nak..! ibu janji ibu akan memberikan adik kecil yang lucu yang akan menemani kamu bermain.
Harimau Cilik : Hore.... Aku akan punya adik kecil... aku senang sekali bu hari ini... terimaksih ya bu, aku janji aku akan merawat adik kecilku seperti teman-temanku menjaga dan merawat adik-adiknya.
    (Akhirnya keluarga harimau kembali hidup damai  seperti sedia kala dan mereka sedang menanti kedatangan adik kecil, yang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga mereka)

T A M A T !!!!


XII      PENUTUP
Indonesia adalah suatu Negara yang mempunyai berbagai kebudayaan dan kesenian yang beragam serta mempunyai nilai historis yang tinggi, karena setiap kebudayaan dan kesenian yang ada dimasa sekarang ini, apapun bentuknya semua itu merupakan warisan dari para leluhur kita. Sudah selayaknyalah sebagai generasi penerus mempertahankan kebudayaan yang sudah berabad-abad tumbuh dan berkembang dinegeri ini.
Tak terkecuali seni “sandiwara boneka” ini merupakan penjabaran dari kesenian yang ada dinegeri ini, dulu para orang tua cukup bercerita saja tanpa menggunakan alat bantu, seiring dengan perkembangan jaman maka untuk mempermudah pemahaman suatu jalannya cerita yang dilakonkan oleh seorang tokoh / lakon dalam cerita digunakanlah alat bantu sesuai dengan tema dan cerita yang dibawakan. Tak hanya itu untuk menambah suasana lebih seru dan ceria dengan tema yang dibawakan suatu cerita diiringi sentuhan musik sehingga para pendengar dan para penonton akan hanyut bersama cerita yang sedang dilakonkan.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar